Ketika ditanya tentang film yang menginspirasi.
Hmm, dua film ini muncul dalam benak pikiran saya.
![]() |
Sumber: Wikipedia
|
Yang pertama adalah A
Beautiful Mind.
Film yang diangkat dari kisah nyata. Bercerita tentang kehidupan
seorang ahli matematika jenius dan pemenang nobel.
Apa yang membuat film ini menarik?
![]() |
Sumber: A Beautiful Mind
|
Dari film ini saya belajar bahwa memiliki keterbatasan pun
tidak akan menjadi halangan jika kita memiliki tekad yang kuat. Tentu, tidak
ada yang mengatakan bahwa hal tersebut akan dicapai dengan mudah.
Tapi, it worth the
effort.
![]() |
Sumber: A Beautiful Mind
|
Hal ini terlihat dari bagaimana perjuangan John Nash dalam melawan
penyakitnya. Saat pertama kali ia mencoba, ia berkali-kali gagal, namun ia terus
berusaha sampai pada akhirnya hasil perjuangannyalah yang berbicara.
![]() |
Sumber: Wikipedia
|
Yang kedua adalah The
Soloist.
Film yang juga diangkat dari kisah nyata.
Bercerita tentang persahabatan seorang kolumnis di sebuah
surat kabar dengan seorang musisi gelandangan. Pertemuan mereka bermula ketika
Mr. Lopez mencari bahan berita dan menemukan Mr. Ayers yang sedang bermain musik.
![]() |
Sumber: The Soloist
|
Melihat sosok Mr. Lopez sebagai kolumnis, film ini mengajarkan
saya akan betapa kuatnya pengaruh tulisan yang kita buat. Jika dilakukan dengan
tepat, tulisan kita bisa memberi perubahan yang berarti bagi orang lain dan
juga orang banyak. Ini kembali mengingatkan saya akan betapa luar biasanya
kekuatan kata-kata.
![]() |
Sumber: The Soloist
|
Melihat sosok Mr. Ayers. Film ini mengajarkan saya bahwa
setiap orang yang kita temui itu memiliki masa lalu sebelum mereka menjadi
sosok yang kita kenal seperti sekarang ini. Setiap orang punya cerita. Saya
jadi teringat dengan kata-kata ini:
“Berbaik hatilah kepada setiap orang yang kita temui, karena
masing-masing dari mereka sedang berjuang menghadapi pertarungan yang kita
sendiri tidak tahu.”
Bahkan orang yang jenius pun memiliki kekurangan.
Tidak ada manusia yang sempurna.
Eh, tunggu. Saya belum beres karena masih ada satu lagi.
![]() |
Sumber: Malaikat-Kecil.com
|
Kemudian, ada film Malaikat Kecil yang saya tonton kamis kemarin.
Film yang terinspirasi dari kisah nyata dan isi filmnya kental dengan budaya
Indonesia.
![]() |
Sumber: Youtube
|
Bercerita tentang perjuangan seorang Ayah berkebutuhan
khusus yang ingin membahagiakan keluarganya ditengah keterbatasan yang ada.
Dalam film ini ada beberapa kutipan yang saya suka:
“Orang baik itu
harus ditiru. Kalau kamu selalu berbuat baik, orang nggak akan bertanya asal
kamu dari mana, sekolah kamu apa, agamamu apa. Mbah Uti yang bilang gitu.”
![]() |
Sumber: Youtube
|
“Apa nggak berat
janjimu sama anak-anak?”
“Berat, ringan
ditanggung berdua. Anak-anak nomor 1”
![]() |
Sumber: Youtube
|
“Jadi wong lanang harus kuat le, harus hebat,
jangan malas, bekerja keras. Apapun akan kamu dapatkan kalo kamu kerja keras
dan ingat ojolali berdoa itu juga hal yang utama.”
“Kamu
harus ikhlas, kalau ikhlas nanti akan diberi pahala.”
Yang membuat saya terharu. Di tengah keterbatasan yang ia
miliki. Di tengah musibah yang ia alami. Ia tetap mengingat janjinya kepada
anak-anaknya. Saya teringat ketika Budi berjanji membelikan hadiah untuk
anak-anaknya jika puasa mereka penuh. Budi akhirnya membelikan Ratih baju pink,
jilbab bunga-bunga dan baju gambar ikan untuk Ian.
Bagi saya menonton film itu tidak hanya sekedar hiburan,
namun juga bisa jadi media pembelajaran. Dari film-film tersebut saya belajar
untuk lebih mensyukuri keadaan tanpa perlu mengalami kejadian yang mereka alami.
Ketika kita masih memiliki badan dan pikiran yang sehat,
bukankah itu sudah menjadi anugrah tersendiri? Bayangkan jika kita berada dalam
posisi mereka. Terutama ketika kita sama sekali tidak bisa membedakan mana yang
nyata dan tidak nyata. Betapa beratnya hidup yang mereka alami.
Ketika kita masih memiliki orang-orang yang peduli dengan
diri kita, apakah itu tidak lebih dari cukup?
Ketika merasa susah, saya kembali diingatkan bahwa masih ada
yang lebih susah dan hebatnya mampu bertahan dengan kondisi mereka.
Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk
membaca.
beuntung sekali dipertemukan dengan kolumnis, bisa mengubah hidunya ya, makasih atas partisipasinya
ReplyDeleteIya, mbak Evrina. Sama-sama. Makasih juga atas event-nya :)
Delete▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
ReplyDeleteAku belum nonton semuanya, aduh.
Mau nonton deh weekend ini :)
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Gpp. Nanti juga khan nonton hehe. Makasih buat kunjungannya ya. Salam kenal :)
Delete