Ojek Story dan Realita Kehidupan

By | 2 comments
Jujur, saya sendiri belum pernah melihat versi Webtoon challenge-nya sebelum resmi jadi official. Karena pertama kali lihat saya langsung suka makanya mau jadiin ulasan aja. Meskipun kini ceritanya baru tiga episode saja yang nongol dan akan terus berlanjut.  

Judul: Ojek Story
Penulis: Herrad, Thoma Prayoga
Genre: Drama
Jumlah Chapter: 03 (ongoing)
Bahasa: Bahasa Indonesia
Sinopsis:
“Hari-hari Tukang Ojek dan penumpangnya yang penuh warna. Ada cerita apa hari ini?”

Nah, sesuai dengan judulnya, Ojek Story bercerita tentang kisah pekerja Ojek itu sendiri (ya iyalah, masa ya iya dong) dan juga penumpangnya.

Cerita dibuka ketika sang tukang ojek menerima pesanan ojek melalui hp-nya dan menemukan seorang wanita yang sedang duduk sendirian. Yang membuat wanita itu berbeda adalah ada lebam di mata kanannya.

Cerita pun berlanjut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh wanita tersebut:


Dan kisah pun bersambung perlahan-lahan dengan flashback yang membuka ada apa di balik wajah lebam tersebut.


Nah, kira-kira apa ya yang akan terjadi selanjutnya? Cekidot aja ke TKP ;)


Saya salut untuk orang-orang yang menggunakan media apapun itu untuk membantu menyampaikan pesan-pesan yang tak tersampaikan. Apalagi metode penyampaian yang digunakan juga tidak berkesan menggurui. Setidaknya dengan begini secara tidak langsung bisa membantu orang lain untuk lebih peka akan realita.

Ketika melihat dua chapter, saya jadi teringat dengan kutipan ini:

Dan juga ini:


Cerita Ojek Story ini membawa angin segar terhadap bacaan Webtoon Indonesia. Dan juga merupakan karya anak bangsa juga lho. Hingga saat ini saya pun masih penasaran dengan cerita selanjutnya. Update cerita ini tayang setiap hari Selasa. Untuk kisah lengkapnya bisa dilihat disini. Dan untuk sumber gambar berasal dari Webtoon-nya sendiri yang dipotong-potong dan diedit sesuai dengan kebutuhan. 
Newer Post Older Post Home

2 comments:

  1. Saya sendiri sudah jarang baca komik. Kalaupun iya, agak selektif memilih. Pengaruh umur kali ya, haha. Nah, bacaan yang model kayak gini nih yang saya demen.

    ReplyDelete
    Replies
    1. *toss* Sama. Belakangan ini susah cari komik yang menarik. Umumnya seneng sama sesuatu yang nggak mainstream tema-nya, kalau udah mainstream kadang suka males.

      Delete